BAHASA SASTRA INDONESIA SMAN 1 WAWOTOBI
Blog ini memuat materi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kurikulum 2013
Kamis, 20 Januari 2022
Sinopsis Novel "Merahnya Merah" Karya Iwan Simatupang
Kamis, 09 September 2021
SURAT LAMARAN PEKERJAAN (MATERI KELAS XII)
Cabang Dinas Dikbud Rayon Kab. Konawe & Kab. Konawe Utara: Selamat Datang
Kamis, 28 Januari 2021
UNSUR-UNSUR PUISI
Ahmad
Badrun (1989:6) menyatakan bahwa unsur yang selalu ada dan agak menonjol dalam
puisi adalah: (1) diksi, (2) imaji, (3) bahasa kiasan, (4) sarana retorika, (5)
bunyi, (6) irama, (7) tipografi, (8) tema dan makna.
I.A.
Richard (malalui Tarigan 1984) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari: Hakekat puisi: tema, rasa, nada, amanat atau tujuan; Metode puisi beserta sarana-sarananya: diksi, imaji, kata-kata nyata, majas, ritme dan rima.
Bertolak
dari beberapa pendapat di atas, maka unsur-unsur yang membangun puisi dapatlah
kita sederhanakan sebagai berikut:
1) Struktur batin: tema, rasa, nada dan
amanat;
2) Struktur fisik: diksi, imaji, kata
konkret, majas, versivikasi, dan tipografi puisi.
URAIAN
Jumat, 17 Juli 2020
Kamis, 16 Juli 2020
TERPERCAYA atau TEPERCAYA
Seorang teman bertanya lewat medsos, apakah kata ini baku? Mengapa bukan TERPERCAYA seperti yang selama itu dipakainya dalam tulisan maupun lisan?
Berikut ini penjelasannya:
Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Hasan Alwi) dan Morfologi Bahasa Indonesia (Ramlan)diuraikan tentang awalan (prefiks) /ter-/, di antara aturan tersebut adalah:
prefiks (awalan /ber/ dan /ter/ jika bertemu kata dasar yang suku pertamanya berakhiran /-er/, maka awalan /ber-/ berubah menjadi alomorf /be/, bel/ ; Serta awalan /ter-/ berubah menjadi alomorf /te/.
Contoh :ber+ ajar = belajar (bukan berajar)
ber+ ker-ja = bekerja (bukAn ber-ker-ja.
ber+per-gi= bepergian (bukan ber-per-gian)
ber+ ter-bang-an = beterbangan (bukan) ber-ter-bang-an),
ber+ ser-tifikat = besertifikat (bukan ber-ser-tifikat)
Ter+ perdaya = teperdaya (bukan: ter-per-daya),
ter+ sertifikasi= tesertifikasi. (bukan: ter-ser-tifikasi)
Maka: kata dasar /percaya/ pun mengalami hukum tersebut
ter+ per-caya = tepercaya. (bukan: ter-per-caya)
PARADE PUISI 2
dengan parade cintamu
sejak pagi hingga waktu senja telah tiba
ketika malaikat memukul lonceng yang tak kau duga
berhias mata besar berhari-hari
melapuk diserap tanah yang merindukanmu
Kalau terbalik, bukan orang
"kenapa selalu saja kita lapar?"
yang menjulang ke langit setiap pagi
yang mengurai setiap helai napsu duniawi
Ada angin berhembus di pohon itu
Kemarau pun jumawa berkerontang